Menyambung catatan tentang Metallica 20 years ago.
Keesokan harinya, empat orang memantapkan nyalinya untuk kembali ke lebak bulus, sedangkan dua orang lagi memutuskan pulang. Berbeda dengan hari sebelumnya, di luar stadion tidak begitu ramai. Walau begitu masih nampak aparat yang berjaga-jaga.
Kalo tak salah saat itu terngiang lantunan Fade to black. Girang rasanya walau hanya bisa mendengarkan dan head bang dari luar saja. Tiba-tiba seorang tentara dengan senjata laras panjangnya mengagetkan kami.
'Hei ini kalian ngapain di sini!' Glek
"Ngga Pa, kita cuma pengen dengerin aja pa," celetuk kami cengengesan
"Ngapain dengerin aja, udah masuk aja sana!" Perintahnya sambil nunjuk ke arah gerbang stadion. Saya dan teman2 lainnya tertohok saling pandang kebingungan.
"udah cepet masuk sana!"
"Maksutnya kita boleh masuk pa?"
Siap Pak!! Wuuuushhhhh!!
Kami berlari menggapai mimpi menuju gerbang stadion yang tampak menganga.
Setelah digeledah oleh petugas, Kami merapat ke barisan tengah. Penonton festival di hari kedua ini rupanya hanya setengahnya. Tampak om hetfield yang masih gondrong, sedang berinteraksi sebelum beraksi.
Tak lama kemudian Master of Puppet menggebrak lebak bulus. Wuaaaah kami pun larut dalam dasyatnya lagu itu. Damn! we're so lucky!! dream come true!!
Dalam perjalalanan pulang, kami bersama kawan2 berkaos hitam lainnya duduk di belakang angkutan truk tahu. Dalam kelelahan, tersirat senyum kepuasan. Tenggelam dalam pikiran masing2. Tiba di bandung senin pagi. Ah, sepertinya saya bolos sekolah hari ini. Zzzzz...
0 komentar:
Post a Comment