Tuesday, January 1, 2008

Tahun baru kali ini

1 comment

Waktu masih menunjukkan pukul tiga sore. Tapi anak-anak di sekeliling rumah saya sudah berisik berlomba meniup terompet. Huh, padahal saya sedang enak-enaknya tidur. Rupanya genderang pesta akhir tahun sudah dimulai. Orang-orang sudah bersiap-siap dengan agenda pesta masing-masing untuk menyambut tahun baru. Bahkan para tetangga saya sudah dari pagi berangkat memborong bis ke pantai pangandaran (wualah, selamat bermacet-macetan deh).

Sementara ritual lama sudah pasti dilakukan orang-orang yang mengagungkan acara tahun baruan. Biasanya mereka berkeliling kota sambil meniup-niupkan terompet (pipinya sampe bulet kaya ikan kembung), sampai akhirnya terjebak dalam kemacetan yang luar biasa. Bagi mereka yang mencari kenyamanan, hotel bisa menjadi pilihan untuk menyambut detik-detik pergantian tahun. Yeach, saya juga pernah nyoba, nongkrong di jalan atau di hotel sama sajah! Intinya nunggu jam 12 malam, make a wish, setelah itu begadang sampai pagi!

Hari sudah gelap. Saya masih meringkuk di kamar. Rasanya saya nggak enak badan. Padahal hari ini mau ada rencana ngumpul bareng teman-teman. Iya, ngumpul untuk menyambut tahun baru! Hehe.. makanya saya tidur dulu, biar bisa begadang. Jauh hari saya dan teman-teman sudah punya rencana ngumpul di basecamp. Daripada turun ke jalan bikin polisi kelabakan, atau daripada nongkrong di hotel cuma nungguin jam 12 malam doang, mending nongkrong di basecamp. Bikin kopi, sambil nge-jam tembang-tembang lawas. Tentu nggak perlu buang biaya dan energi.

Badan saya mulai membaik menjelang pukul tujuh. Saatnya bersiap-siap! Tapi tiba-tiba sebuah SMS muncul di layar ponsel.

“Mas, se ta pikir2 sy taun baruan sendiri aja uy.. menyepi..menichmati mlm taun br dgn beberapa gelas susu sampe mabok,heu3..gpp ya mas..”

Saya hanya tersenyum saat membaca sms dari orang gila yang satu ini. udah nggak aneh, orang ini memang selalu berubah pikiran secara dadakan!! Jadi memang sudah bisa ditebak dan dimaklum, apa pun alasannya.

Sambil menunggu konfirmasi dari teman-teman yang lain, saya kembali menarik selimut hingga akhirnya terlelap. Beberapa jam kemudian, sekitar jam 11an malam, sohib saya, sang kordinator nelpon. “Pa, saya baru beres kerjaan di kantor nih. Kayanya tanggung euy, lagian temen-temen yang lain ngga bisa gabung, mungkin besok ajalah ngumpulnya.”

Begitulah.. acara ngumpul tahun baruan batal!! Tadinya saya berniat “bertapa” sendirian sambil merenungi nasib dan momen-momen penting di tahun 2007. Tapi katup mata ini rasanya berat. Ditambah hujan deras yang mengguyur tiba-tiba, menambah kekhusyuan dan kenikmatan jiwa dan raga untuk beristirahat. Zzzzzz……..

TEEEEEEEEEETTTTTT…TEEEEEEET…. DUARRRR!! Kali ini bunyi terompet lebih keras dan diiringi petasan membuat saya terhenyak. Jam menunjukkan tepat di angka 12. Saya beranjak dari ranjang lalu mengintip keluar melalui jendela. Nampak aneka warna kembang api menyala menghiasi langit. Untuk sesaat saya takjub melihat pemandangan itu sambil berpikir sejenak dan bergumam dalam hati, “benarkah tahun sudah berganti…?” Lalu apa yang harus saya lakukan di malam pergantian tahun ini?

Ya, setiap orang tentu punya cara masing-masing untuk menyambut tahun baru. Dari yang memilih menyendiri sampai yang hura-hura. Dengan batalnya acara ngumpul, paling tidak saya mendapat pemikiran baru. Memang, sebetulnya tahun baru sama saja seperti malam-malam biasa lainnya. Tak ada yang istimewa. Tak ada yang patut dibesar-besarkan. Yang jelas, saya lebih tergoda oleh ranjang dan selimut sambil berharap besoknya terbangun lebih awal, agar bisa melakukan rutinitas seperti biasa, sambil meningkatkan lagi kinerja agar mendapat hasil yang lebih baik. Karena yang terpenting adalah bukan masalah tahun yang berubah, tapi sejak kapan kita berubah...? setuju?

selamat tahun baru!!

1 komentar:

keladi hias said...

hi..salam kenal. dulu pernah ke keladi-hias.blospot.com kan..sori baru dibaca lagi.

btw selamat tahun baru...