Klo kamu senang kemping atau berpetualang di alam liar, saya sarankan, jangan lupa membawa persediaan gula merah secukupnya. Sambil menempuh perjalanan panjang, gula merah bisa dikemut seperti permen untuk menjaga stamina fisik. Selain itu, gula merah ternyata bisa menjadi obat luka dadakan ketika kita kehabisan obat-obat luka seperti obat merah, alkohol dsb. Saya pernah merasakan manjurnya benda manis ini.
Saat itu saya sedang sibuk dengan hobi saya yaitu mengurus tanaman di kebun. Tiba-tiba kaki saya menginjak paku hingga berdarah. Lukanya memang tidak begitu dalam (sekitar ½ cm). Tapi yang jadi masalah paku tersebut sudah berkarat. Ketika hendak diobati dengan betadine, ayah saya menyarankan untuk memakai gula merah. Mau tahu caranya?
Pertama, bersihkan luka dengan air hangat. Kemudian potong gula merah secukupnya (disesuaikan dengan besarnya area luka) dan diremas-remas hingga menggumpal seperti tanah liat. Setelah itu gula merah digepengkan lalu ditempelkan dipermukaan luka tadi. Selanjutnya? Nah ini yang lumayan berasa. Permukaan gula yang ditempelkan tadi dipanasi oleh lilin. Awalnya tak terasa apa-apa. Tapi makin lama makin terasa panasnya hingga menembus luka dikaki karena gula merahnya meleleh. Muka saya pun memerah menahan rasa panas. Katanya rasa panas ini akan membunuh kuman-kuman penyebab infeksi. Boleh berhenti sejenak klo sudah tak tahan dengan panasnya. Setelah itu ratakan kembali gula merah yang telah meleleh tadi, kemudian ulangi pemanasan hingga berulang sekitar tiga kali. Ajaibnya, beberapa menit setelah itu, jalan saya yang tadinya jingkit, bisa kembali normal. Biasanya bila saya terluka di bawah telapak kaki, dalam jangka satu atau dua hari saya tak merasa nyaman bila berjalan. Biasanya sedikit bengkak dan perih. Sayangnya saya tak mendapatkan penjelasan secara ilmiah mengenai keajaiban gula merah tersebut. Mungkin secara logika saja yang menjelaskan bahwa panas itulah yang membuat kuman2 penyebab infeksi mati seketika, disamping khasiat misteri gula merah tersebut. Walau begitu, menurut beliau, metode pengobatan ini adalah warisan orang tua kita dulu sewaktu jaman penjajahan untuk mengobati para pejuang yang terluka. Hmm.. masuk akal juga.
Catatan : Metode pengobatan ini sebaiknya hanya digunakan pada saat darurat saja ketika tak tersedia obat2 luka medis.
0 komentar:
Post a Comment