Suatu hari saya pernah terbangun di pagi hari dengan ekspresi bengong, “Oh no, I’m 25 now.. padahal baru kemaren umur saya 17 tahun… apa yang sudah saya dapat sejauh ini?”
I’m 30 for a moment… pertengahan antara masa muda dan masa tua. Sebagai seorang ambisius, saya memiliki banyak keinginan dan cita-cita yang belum tercapai. Terkadang saya menyesali masa lalu yang terbuang bagai sampah. Rasanya basi. Rasanya semua sudah terlambat mengingat usia yang makin uzur. Masa muda terkikis dengan cepatnya. Energi pun seakan hampir habis. Selama ini saya tak pernah bisa menang melawan arogansi sang waktu. Nafas ini menderu, terengah-engah mengikuti jalannya mesin waktu yang terlalu cepat.
Penyesalan tak menyelesaikan masalah. Pada akhirnya saya kembali pancangkan harapan dan mimpi-mimpi itu, walau tak utuh. Tak semua cita dapat kita raih. Terkadang kita harus mengorbankan satu yang paling kita cintai sekali pun. Kenapa? Tentu sebagai konsekuensi atas kelalaian di masa-masa sebelumnya. Mulai sekarang saya respect terhadap waktu. Saya akan menghargai waktu agar ia pun bisa menghargai saya. Setiap detik, menit dan jam adalah kesepakatan untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Bila umur saya panjang, suatu hari saya akan terbangun dan kembali bengong, “Oh no, I’m 50 now…apa yang sudah saya dapat?” wallahualam..
Suddenly you’rewise
Another blink of an eye
67 is gone
The sun is getting high
We're moving on... (Five For Fighting)
Semoga Tuhan memberikan umur panjang tanpa kesia-siaan….
0 komentar:
Post a Comment