Monday, December 4, 2006

Mau nyoba PSK impor? hmmm...

Leave a Comment
Ada berita yang bikin saya senyam senyum sendirian saat baca koran hari ini. Orang bilang kualitas produk luar lebih bagus dibanding dalam negeri. Mungkin ungkapan di atas berlaku juga di kalangan pramusyahwat. “barang2 bagus” dari berbagai negara itu bisa ditemui di sejumlah hotel berbintang, khususnya di jakarta, di kawasan jalan gajah mada. Konon katanya mereka lebih nyam nyam dibanding produk lokal. PSK impor bisa menarik mereka yang menginginkan nuansa lain dengan inovasi pelayanan yang lebih memuaskan.

Mmm.. tapi tunggu dulu, “barang bagus” harganya pun tentu “bagus.” Jadi mungkin hanya kalangan atas saja yang bisa menikmati produk2 impor kelas atas ini. kecuali kalo mereka keukeuh maksain sampe jual perabot demi menikmati lonte luar nagreg itu (huh, klo sayah buat beli pulsa aja dah ngos2an..).

Seperti yang saya baca di koran tribun, seorang pelanggan mengaku pernah memboking PSK asing. Tarifnya memang gila. Sehari bisa Rp.10-15 juta. “tapi intelektualnya dijamin. Rata2 mereka menguasai 4 bahasa.”Biasanya mereka membawanya ke apartemen atau hotel berbintang. “saya pernah tanya asal mereka. Ternyata mereka ini sudah distel para mafia. Biasanya, di Indonesia hanya seminggu, terus diputar ke singapura lalu dikirim ke eropa,” jelasnya. 

Para wanita kelas atas ini, kata sang pelanggan, tidak hanya memiliki kelebihan di bidang bahasa. Mereka juga pandai memasak. “jadi ketika kita bawa ke apartemen, mereka melayani kita seperti istri kita sendiri. Mereka bisa memasak, menyapu, menyetrika, dll. Pokoknya profesional,” tuturnya.
Mentang-mentang era gloabalisasi, nampaknya PSK pun kini dituntut membuat terobosan dalam meningkatkan pelayanannya. Apalagi mereka bisa menguasai empat bahasa. Lha, kita? Masa kalah sama PSK hehe… ngomong inggris aja “kita” belepotan. Gimana jadinya kalo pengen ngobrol. Ah, Tapi kalo mo “main” tinggal langsung aja kan, ga usah ngobrol? Ribet amat..

Nah soal tarif, mereka mematok harga per satu jam. Nggak kaya di warung2 remang atau tenda2 yang ditarif per orgasme (eh itu mah kata temen saya lho yang pernah nyoba). Harganya tentu saja berdasarkan kualitas dan intelektualnya. Katakanlah harga satu PSK misalnya 2 jt/jam. Mungkin bila memakai lokalan, bisa buat seharian tuh hehe, dapet bonus lagi, diangkat jadi raja singa!

”Kalo yang itu dia berasal dari uzbekistan. Dia bisa bahasa inggris kok. Tarifnya nggak begitu mahal, sekitar Rp.2,5jt/jam. Tapi kalau yang duduk dengan anda ini adalah congkok (wanita asal china)” tutur seorang mami muda berhidung mancung dan bertubuh seksi.

“Kalo yang congkok, mereka nggak bisa berbahasa inggris dan indonesia,” tutur seorang lelaki berbadan besar, memakai jas lengkap dengan dasinya. Rupanya, lelaki itu adalah seorang karyawan di hotel tersebut. “wah kalo di dalam kamar kaga bisa omong-omongan dong?”
“ya begitulah… paling hanya senyam-senyum atau ak ik uk saja,” tuturnya. Tarifnya? So… kaga begitu mahal. Cuma, Rp. 1,5jt.


Gimana, masih mau nyoba? Ah, mendingan buat modal kawin :D

0 komentar: